Usaha Bengkel Motor



Usaha Bengkel Motor Tak Mengenal Surut

JAKARTA – Bisnis jasa bengkel motor merupakan bisnis yang tak mengenal surut. Tengok saja populasi kendaraan roda yang kini jumlahnya mencapai jutaan. Suatu jumlah yang luar biasa untuk dibisniskan. Bukankah motor tersebut perlu perawatan tetap prima. Melihat prospek yang menjanjikan ini, banyak orang yang mengadu nasib dengan membuka bengkel motor. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Apalagi PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai ATPM Honda yang penjualannya tiap tahun mendominasi pasar.
ATPM ini jeli melihat peluang yang begitu besar dan memberi kesempatan pada bengkel-bengkel untuk menjadi bengkel resmi motor Honda, atau yang dikenal sebagai Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Dengan menjadi bengkel resmi, maka pemakai merek motor tersebut, dijamin akan mendapat pelayanan terbaik sesuai standar dari Honda.
Dan masuk dalam jaringan pemeliharaan yang merupakan bagian dari AHM yang salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual.
Menurut Wakijan, Quality Assurance Manager PT Wahana Makmur Sejati (WMS), diler utama motor Honda Jakarta dan Tangerang, Jumat (12/3) jumlah AHASS di Jakarta sekitar 240 buah. Sedangkan di Indonesia hampir 2.000 buah. AHASS sebetulnya merupakan usaha skala kecil dan menengah (USKM). Tiap orang bisa saja membuka bengkel resmi Honda.
Tapi, Wakijan mengingatkan, tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum ditunjuk sebagai bengkel resmi. Ukuran tempat usaha minimal 6x15 meter, berada di lokasi yang sesuai dengan mapping yang ada dan mengikuti aturan main yang ditetapkan AHM, maupun WMS.
“Jika sudah menjadi bengkel resmi, tidak boleh melayani motor merek lain selain Honda. Kami ingin pemilik bukan sekadarinvestor saja, tapi juga punya komitmen tinggi dan niat yang baik serta bisa diajak kerjasama. Dengan demikian pelayanan kepada konsumen semakin baik,” ujarnya.
Syarat lain, Wakijan menambahkan, mempunyai tempat sendiri atau kontrak minimal 5 tahun. Memiliki izin usaha minimal izin domisili, SIUPP, NPWP, Tanda Daftar Perusahaan. Juga mempunyai mekanik minimal 3 orang dan 1 front desk. Jumlah bike lift (tempat kerja) minimal 2 buah.

Standar Sama
Tapi untuk memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan seluruh jaringan AHASS harus memiliki standar fasilitas fisik yang sama yaitu Front Desk, Bike Lift, Piping System, Exhaust System dan Oil Drain.
Jika urusannya legal telah siap, bisa dikirim ke main dealer wilayah setempat. Untuk Jakarta dikirim ke WHM. Setelah beres akan disurvei dulu apakah sesuai dengan tempat dan lokasi. Jika ini disetujui maka sekitar 1 bulan sesudahnya, ada approving dari AHM. Untuk dana yang harus disiapkan, tambah Wakijan, minimal Rp 50 juta. Ini untuk 5 tempat kerja. Sementara untuk suku cadang, harus disiapkan sekitar Rp 100 juta.
Para bengkel resmi tersebut sebelumnya diberikan pelatihan dasar selama seminggu untuk standarisasi 20 titik servis. Salah satunya, minimal mereka sudah harus mampu melakukan tune up motor. Juga ada pelatihan tingkat lanjut yang lebih bersifat analisis, sekitar 14 hari. Di sini mereka diberikan teknik bongkar pasar dan menalisis kerusakan dan perbaikan. Sedang pelatihan berikutnya adalah lebih ke manajemen selama 14 hari juga. Di sini mereka dilatih bagaimana mengelola bengkel secara benar dengan sistem yang baik.
Untuk memperkokoh pelatihan di atas, sambung Wakijan, bengkel resmi tersebut diberikan pelatihan administrasi yang diberikan secara terpisah. Di sini dilatih bagaimana membuat laporan harian, bulanan, dan perintah kerja. Dan yang terpenting adalah mereka harus menguasai WPP (Workshop Performance Parameter) yang lebih kepada penguasaan bagaimana seharusnya performa bengkel dengan segala atributnya.
“Bagi mereka yang ingin terjun di jasa perbengkelan, ukuran modal yang dibutuhkan terlihat besar. Tapi itu tuntutan agar konsumen merasa puas. Untuk BEP, tergantung dari ramai tidaknya bengkel. Bengkel yang ramai, biasanya sekitar 2 tahun sudah BEP dengan service rate sehari sekitar 250 motor,” ujarnya.
Banyak yang telah sukses dengan menjadi bengkel resmi Honda. Wakijan memberi contoh AHASS yang terletak di kawasan Cawang yakni Clara Motor yang telah memiliki gedung mentereng. Clara Motor kini berdiri di atas tanah seluas 1200 m2 dan luas bangunan 540 m2 di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, yang terdiri dari showroom (200 m2), bengkel (200 m2), gudang (120 m2), dan body repair (20 m2). “Siapa yang mau menyusul,” tantang Wakijan. (tot)